• Kepala Sekolah
    Kepala Sekolah

Sejarah Berdiri

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, Kota Metropolitan memiliki daya tarik masyarakat untuk mencari hidup dan penghidupan bagi masyarakat daerah. Kehadiran mereka di Jakarta menimbulkan permasalahan kependudukan, diantaranya kepadatan penduduk dan kebutuhan akan tempat tinggal. Lahan untuk tempat tinggal di Jakarta sudah tidak memungkinkan, sehingga daerah di sekitar Jakarta menjadi alternatif penyediaan lahan perumahan. Bekasi sebagai daerah penyangga Ibu Kota menerima dampak tersebut dengan munculnya perumahan-perumahan dan pendatang baru.

Dampak tersebut sangat di rasakan oleh masyarakat Kota Bekasi, salah satunya adalah tuntutan untuk penyediaan sarana pendidikan. Hal ini disebabkan oleh berkembang pesatnya penduduk usia sekolah sebagai konsekuensi dari bertambahnya jumlah penduduk, sementara penambahan sarana dan prasarana pendidikan terutama jumlah sekolah tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk.

Menghadapi kondisi demikian Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah, KH. Rahmaddin Afif berinisiatif untuk membuka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di lingkungan YASFI. Pada tahun 2003 yayasan telah membeli tanah dengan menghimpun dana dari masyarakat yang notabene merupakan tanah wakaf bersama seluas 2000 M² di salah satu lingkungan YASFI, kemudian tanah tersebut di bangun gedung dengan jumlah lokal kelas sebanyak 2 lokal dan 2 buah sarana kamar mandi, serta 1 ruang guru dan kepala sekolah. Gedung tersebut di bangun selama kurang lebih 3 (tiga) bulan. Pembangunan gedung itu merupakan jawaban atas keinginan dan respons masyarakat terutama walimurid TK YASFI yang menginginkan adanya pendidikan umum dasar (SD) yang berkualitas dan bernuansa Islami. Walaupun sebelumnya Yayasan telah memiliki Madrasah Ibtidaiyah yang telah berdiri sejak lama yaitu pada tahun 1977. Namun yayasan memandang basic kurikullum dan sistem pengajarannya berbeda disamping segmentasi peminat 2 sekolah ini juga berbeda.

Pada tahun 2003 itu akhirnya di mulailah kegiatan belajar mengajar untuk tahun pengajaran 2003 / 2004 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang dan pimpinan sekolah untuk pertama kalinya di jabat oleh Bapak Sholahudin Malik, M.Si lulusan S2 Universitas Indonesia Jakarta.

Dari tahun ketahun SDIT YASFI mengalami perubahan kearah perkembangan yang lebih baik, selangkah demi selangkah mengalami kemajuan di beberapa segi antara lain, jumlah siswa, sarana dan prasarana, kualitas guru serta bidang administrasi dan manajemen sekolah. Karena semakin banyaknya siswa dan tuntutan fasilitas pendidikan maka tahun ke dua (2004/2005) Yayasan membangun kembali ruang kelas 4 ruang (dua lantai).

Pada operasionalisasinya tidak sedikit tantangan dan hambatan yang di hadapi oleh pengelola sekolah antara lain anggaran operasional sekolah yang cukup besar namun belum seimbang dengan pendapatan yang di peroleh . Namun hambatan demi hambatan tidak mengurangi semangat manajemen dan guru-guru untuk tetap menjaga profesionalisme kerja demi menjaga kualitas didalam proses belajar mengajar.

Hingga saat ini upaya perbaikan di berbagai segi terus dilakukan, dan kami semua berharap mudah-mudahan SDIT YASFI terus berkembang dan maju memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh masyarakat, para siswa-siswi di SDIT YASFI dan mengembangkan visi misinya sebagai sekolah yang berkualitas dan bernuansa Islami.